Lombok Barat,- Anak menjadi harapan sekaligus tumpuan harapan bangsa, anak merupakan cermin kehidupan bangsa sepuluh, dua puluh tahun ke depan, jadi anak mesti diarahkan dalam hal-hal yang positive agar pertumbuhan dan perkembangannya positif juga.
Disadari bahwa urusan tentang anak merupakan urusan dan perhatian semua orang tua, apalagi akhir-akhir ini banyak kasus tentang anak yang semakin hari semakin bertambah. Senada dengan maraknya kasus tersebut, seorang penggiat sosial namanya M. Zohdi memberikan sebuah terobosan di Desa nya. Selasa, 15/10/2019.
“berawal dari keprihatinan saya khususnya kepada beberapa kasus yang menimpa anak-anak, saya berfikir bahwa apakah yang akan terjadi jika anak-anak yang saya ibaratkan sebagai sebuah tong air yang baru dibeli kemudia diisi oleh air yang kotor?” tanya Zohdi.
Terobosan M. Zohdi ini berupa sebuah konsep yang ia terapkan di Desa nya sendiri yakni di Desa persiapan Longserang, Kecamatan Lingsar, Kab. Lombok Barat berupa Desa layak anak.
“saya namakan Desa Layak Anak, sehingga dengan konsep layak anak, maka saya berharap anak-anak lebih mendapatkan perhatian kualitas, serta mutu dari anak-anak itu sendiri”. tambah Zohdi.
Desa layak anak yang dicetuskan M. Zohdi diwujudkan melalui beberapa hal yang sangat sederhana yang ia konsep kan dan ia berikan pemahaman kepada orang tua si Anak.
“konsep dalam mewujudkan Desa layak anak sebenarnya simpel saja, mulai dari diri orang tua dengan memberikan sarapan pagi sebelum mereka berangkat ke Sekolah, upaya ini sebagai penumbuh rasa emosional anak terhadap orang tua agar anak-anak merasa nyaman” papar Zohdi.
Penggiat sosial ini juga menyoroti prihal kecendrungan anak-anak dalam gadget.
“hal lain yang ingin kita lakukan dalam mewujudkan Desa layak anak ini adalah memberikan filter kepada anak-anak kita untuk tidak cendrung menggunakan HP atau Gadget, yang nantinya akan menambah pilu urusan di bidang anak, oleh karenanya saya setiap sore hari menyampaikan kepada seluruh warga dan anak-anak di Desa ini untuk saya berikan pemahaman dan tempatnya di halaman rumah dan teras rumah” ungkap Zohdi, sembari menunjukkan tempatnya mengumpulkan warga dan anak-anak.
Tujuan, M. Zohdi mengumpulkan orang tua dan anak-anak di halaman dan teras rumah selain memberikan pemahaman, juga bertujuan untuk menumbuh kembangkan rasa sosial dan empati antar sesama.
“ada tujuan sosial dan empati selain tujuan filterisasi yang saya sebutkan barusan, sengaja saya mengangkat jenis kegiatan yang bersifat kearifan lokal sebagai media penyadaran, seper
ti “berayean mangan” (makan bersama) dan lainnya” cetus Zohdi.
Sementara itu, Mustiadi, tokoh agama Desa Persiapan Longserang sangat mensyukuri adanya kegiatan tersebut.
“saya sangat bersyukur dan sangat mendukung kegiatan dan gagasan ini, saya berharap agar kegiatan yang sangat positif ini memberikan dampak yang positif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di Desa saya ini” sebut Mustiadi.