Bupati Lukman di HSN Bangkalan Berbagi: Pesantren Tak Anti Kritik, Asal Disampaikan Beradab

Redaksi
By Redaksi
3 Min Read
Bupati Lukman di HSN Bangkalan Berbagi: Pesantren Tak Anti Kritik, Asal Disampaikan Beradab (Ilustrasi)
Bupati Lukman di HSN Bangkalan Berbagi: Pesantren Tak Anti Kritik, Asal Disampaikan Beradab (Ilustrasi)
- Advertisement -

Jfid,BANGKALAN- Dalam rangka menyambut peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, ‘Bangkalan Berbagi’ menggelar doa bersama dan pembacaan Asroful Anam Rotib Syaikhona Kholil di Pendopo Agung Bangkalan, Selasa (21/10/2025).

Kegiatan yang diikuti para santri dan tokoh masyarakat ini berlangsung khidmat. Momentum tersebut menjadi ajang refleksi sekaligus wujud penghormatan terhadap perjuangan para kiai dan santri dalam menjaga moral bangsa.

Ad image

Bupati Bangkalan Lukman Hakim yang turut hadir dalam acara tersebut menegaskan bahwa pesantren memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan nilai-nilai kearifan bangsa.

“Pesantren adalah benteng moral bangsa. Indonesia merdeka juga berkat perjuangan para kiai dan santri. Maka, kita wajib menghormati pesantren dan nilai-nilai luhur yang tumbuh di dalamnya,” ungkap dia.

Bupati Lukman juga menyinggung berbagai isu yang belakangan menyudutkan dunia pesantren. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang dapat mencederai marwah para kiai dan guru bangsa.

“Kalau tidak tahu persoalannya, lebih baik diam. Jangan sampai kita menyakiti para guru dan kiai yang telah berjasa besar bagi negeri ini,” ujar dia.

Ia menegaskan bahwa pesantren bukan lembaga yang anti kritik, namun kritik harus disampaikan dengan semangat membangun dan tetap menjunjung adab.

“Kami tidak anti kritik. Tapi mari kita pahami bersama, salah satu pondasi bangsa ini adalah pesantren. Kalau ada yang perlu dibenahi, lakukan dengan cara yang santun dan beradab,” tutur dia.

Selain itu, Bupati juga mengapresiasi peran pesantren yang kini semakin terbuka dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

“Pesantren sekarang tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tapi juga menyiapkan santri agar siap menghadapi tantangan modern,” ucap dia.

Ia menutup pesannya dengan mengajak masyarakat untuk bijak dalam menyikapi segala kekurangan yang mungkin ada di dunia pesantren.

“Kalau ada kekurangan, jangan dicaci. Mari kita hadapi dengan kearifan dan akhlak yang telah diajarkan para kiai,” ujar dia.

Sebagai seorang santri, Bupati Lukman menegaskan tidak akan terpancing oleh pihak-pihak yang mencoba merendahkan pesantren.

“Saya tidak marah kepada mereka yang mencemooh. Karena kalau saya marah, berarti saya sama seperti mereka. Santri harus sabar dan bijak,” tega dia.

Penulis: Syahril

- Advertisement -
Share This Article