Rumah Minimalis Type 36, Siapa Bilang Gak Bisa Lega & Stylish!

Lukman Sanjaya By Lukman Sanjaya
7 Min Read
Rumah Minimalis Type 36, Siapa Bilang Gak Bisa Lega & Stylish! (Ilustrasi)
Rumah Minimalis Type 36, Siapa Bilang Gak Bisa Lega & Stylish! (Ilustrasi)
- Advertisement -

jfid – Banyak yang menganggap rumah tipe 36 dengan luas bangunan sekitar 36 meter persegi hanya cocok untuk gaya hidup minimalis dan terbatas.

Namun, rumah tipe ini sebenarnya bisa memberikan kenyamanan, kelapangan, dan gaya yang tidak kalah dengan rumah berukuran besar.

Dengan mengoptimalkan ruang dan memilih desain yang tepat, rumah minimalis tipe 36 bisa menjadi pilihan ideal bagi keluarga kecil atau pasangan muda.

Apa Itu Rumah Tipe 36 dan Kenapa Banyak Dipilih?

Rumah tipe 36, sering kali memiliki ukuran luas bangunan sekitar 36 meter persegi, biasanya berdiri di atas tanah seluas 60 hingga 72 meter persegi.

Ad image

Biasanya, tipe ini terdiri dari dua kamar tidur, satu ruang keluarga, satu kamar mandi, dan dapur.

Konsep minimalis yang diterapkan pada tipe rumah ini tidak hanya hemat dari segi biaya, tetapi juga membantu penghuni mempraktikkan gaya hidup yang sederhana.

1. Mengoptimalkan Konsep Ruang Terbuka

Memanfaatkan konsep open space adalah strategi utama yang sangat disarankan untuk tipe rumah kecil.

Menyatukan ruang tamu, ruang makan, dan dapur tanpa sekat membantu mengurangi kesan sesak dan memungkinkan sinar matahari serta udara mengalir bebas di seluruh ruangan.

Misalnya, di beberapa contoh sukses renovasi rumah tipe 36, kombinasi dapur dan ruang makan minimalis tanpa sekat menciptakan kesan lega dan fungsional.

2. Pemilihan Warna Terang dan Netral untuk Dinding dan Furnitur

Warna terang memiliki efek visual yang memperbesar ruang. Selain warna putih, Anda juga bisa menggunakan variasi abu-abu muda atau beige untuk menambah karakter tanpa mengorbankan kesan luas.

Studi desain warna menunjukkan bahwa dinding dan furnitur dengan warna senada cenderung menciptakan kesan seamless, meminimalisir batas visual antara dinding dan perabot, yang membuat ruangan terasa lebih lapang.

3. Pemanfaatan Cahaya Alami dengan Jendela Besar dan Pintu Kaca

Sinar matahari yang masuk secara maksimal dapat mengubah suasana rumah tipe 36 menjadi lebih terang dan lega. Pintu kaca atau jendela besar menjadi solusi ideal, memungkinkan cahaya matahari mengalir ke seluruh ruangan.

Desain rumah tipe 36 dengan jendela besar juga terbukti mengurangi kebutuhan pencahayaan buatan, menghemat energi.

Sebagai contoh, rumah tipe 36 yang menggunakan jendela besar di dapur dan ruang tamu tidak hanya menghemat energi, tetapi juga menciptakan kesan ruang yang lebih modern dan terbuka.

4. Furnitur Minimalis dan Multifungsi sebagai Kunci Penghematan Ruang

Rumah tipe 36 sebaiknya dilengkapi furnitur minimalis yang efisien, seperti meja lipat, sofa bed, atau tempat tidur dengan penyimpanan tambahan di bawahnya.

Banyak perusahaan furnitur kini menawarkan produk-produk yang dirancang khusus untuk ruang kecil, seperti tempat tidur yang dapat diubah menjadi meja kerja, sangat ideal untuk rumah kecil.

Penggunaan furnitur ini memberikan keleluasaan dalam mengatur ruangan, dan memungkinkan setiap area memiliki beberapa fungsi sekaligus.

5. Memanfaatkan Ruang Vertikal dengan Rak Dinding dan Penyimpanan Gantung

Ketika lantai terbatas, dinding menjadi aset yang berharga untuk penyimpanan. Dengan memasang rak dinding atau tempat penyimpanan gantung, barang-barang kecil dapat disimpan tanpa memenuhi lantai.

Penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan vertikal dapat meningkatkan kapasitas ruang penyimpanan hingga 30% di ruangan kecil, sangat bermanfaat untuk rumah tipe 36 yang memiliki keterbatasan ruang.

6. Desain Lesehan untuk Ruang Keluarga

Alih-alih menggunakan sofa besar yang memakan banyak ruang, konsep lesehan dengan bantal duduk atau karpet bisa menciptakan suasana yang nyaman dan santai.

Selain memberikan kesan lapang, desain lesehan juga memperkuat ikatan keluarga dan memungkinkan lebih banyak orang untuk berkumpul di ruang kecil.

Beberapa contoh rumah tipe 36 di Jepang dan Korea mengadopsi konsep lesehan ini sebagai alternatif praktis untuk desain rumah minimalis.

7. Langit-Langit Tinggi untuk Efek Ruang Lebih Besar

Salah satu solusi arsitektur yang sering diterapkan untuk menambah kesan lega pada rumah tipe 36 adalah dengan membuat langit-langit lebih tinggi.

Langit-langit tinggi memberikan ilusi ruang yang lebih luas dan membuat sirkulasi udara lebih baik, sehingga suasana rumah terasa lebih sejuk dan tidak pengap.

Beberapa desain rumah tipe 36 bahkan menggunakan konsep mezzanine, menambahkan ruang di area atas untuk penyimpanan atau ruangan tambahan.

8. Memaksimalkan Area Teras untuk Aktivitas Tambahan

Area teras depan atau belakang bisa dimanfaatkan sebagai ruang tambahan, misalnya sebagai ruang tamu, ruang baca, atau tempat santai.

Dalam beberapa contoh desain rumah minimalis, teras diubah menjadi area outdoor dengan kursi dan meja kecil, menciptakan ruang sosial tambahan tanpa mengorbankan interior rumah.

Desain Rumah Minimalis Tipe 36

Di beberapa daerah perkotaan Indonesia, rumah tipe 36 sudah dioptimalkan dengan menerapkan berbagai teknik di atas.

Sebagai contoh, sebuah rumah di Tangerang yang awalnya terasa sempit dan padat diubah menjadi rumah yang nyaman dengan memanfaatkan ruang terbuka tanpa sekat dan menggunakan furnitur minimalis.

Pemilik rumah juga mengoptimalkan pencahayaan alami dengan jendela besar di dapur dan ruang tamu, membuat ruangan terasa lebih segar dan terang sepanjang hari.

Rumah Kecil, Gaya Besar

Rumah tipe 36 tidak harus identik dengan keterbatasan. Dengan desain yang cerdas dan penerapan prinsip minimalis, rumah tipe 36 bisa menjadi tempat tinggal yang nyaman, luas, dan stylish.

Mulai dari penggunaan furnitur multifungsi, penerapan konsep terbuka, hingga pemanfaatan cahaya alami, semua elemen ini berkontribusi untuk menciptakan rumah kecil yang memenuhi segala kebutuhan penghuninya.

- Advertisement -
Share This Article