Bayi 19 Bulan Alami Kanker Ovarium: Kisah dan Perjuangan

jfid By jfid
5 Min Read
bayi 19 bulan terkenak kanker ovarium
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.bisik.id%2Fread%2Fviral-bayi-19-bulan-di-sabah-terdiagnosis-kanker-ovarium-1728722521159&psig=AOvVaw1EwtSnN2IIL1Y5BIYAQKfn&ust=1728877360292000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBgQjhxqFwoTCOib4Zu4iokDFQAAAAAdAAAAABAE
- Advertisement -

jfid – Kasus kanker pada bayi adalah sesuatu yang jarang terjadi, terutama kanker ovarium. Baru-baru ini, sebuah kasus langka menarik perhatian masyarakat ketika seorang bayi 19 bulan di Malaysia, bernama Daneen Auni Riksi, didiagnosis menderita kanker ovarium stadium 3.

Kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan orang tua, profesional medis, dan masyarakat umum, terkait gejala, penyebab, serta kemungkinan risiko kanker ovarium pada anak-anak.

Kronologi Kasus dan Gejala Awal

Seperti dilaporkan oleh berbagai media, ibu Daneen, Fallarystia Sintom, pertama kali memperhatikan perubahan pada anaknya di bulan Agustus 2024. Awalnya, Daneen mengalami sembelit berkepanjangan, perutnya mulai membuncit, dan bayi ini menjadi kurang aktif daripada biasanya.

Tanda-tanda ini mungkin tampak umum dan tidak berbahaya, namun seiring waktu, kondisi Daneen semakin memburuk. Ia menunjukkan rasa tidak nyaman yang berkelanjutan dan hanya bisa mengungkapkan rasa sakitnya dengan menangis.

Ad image

Fallarystia kemudian membawa anaknya ke rumah sakit setempat di Sabah. Setelah serangkaian pemeriksaan, dokter merujuk Daneen ke rumah sakit khusus wanita dan anak-anak, di mana tumor besar berukuran 13,5 cm akhirnya ditemukan di ovarium kanannya.

Operasi segera dilakukan pada awal Oktober 2024 untuk mengangkat tumor tersebut. Dokter memastikan bahwa tumor tersebut adalah kanker ovarium stadium 3, dan Daneen akan memulai rangkaian kemoterapi setelah kondisinya stabil.

Mengapa Kanker Ovarium pada Bayi Sangat Langka?

Kanker ovarium umumnya menyerang wanita di atas usia 40 tahun, dan hampir tidak pernah ditemukan pada bayi.

Menurut Aliansi Penelitian Kanker Ovarium (OCRA), kanker ovarium terjadi ketika sel-sel abnormal di ovarium mulai tumbuh tanpa kontrol dan menyebar ke bagian tubuh lain.

Pada stadium 3, seperti yang dialami Daneen, kanker sudah menyebar ke area di luar panggul, seperti perut atau kelenjar getah bening.

Fakta bahwa bayi seperti Daneen mengalami kondisi ini membuat kasusnya sangat langka dan memerlukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor risiko dan penyebabnya pada anak-anak.

Faktor Risiko dan Pentingnya Deteksi Dini

Meski belum banyak yang diketahui tentang penyebab kanker ovarium pada bayi, kasus Daneen menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan orang tua terhadap gejala-gejala kecil yang muncul pada anak.

Gejala seperti sembelit berkepanjangan, perut membuncit, atau perubahan aktivitas sehari-hari anak tidak boleh diabaikan. Orang tua sebaiknya segera mencari bantuan medis jika anak menunjukkan gejala-gejala yang tidak biasa dan terus-menerus.

Menurut World Health Organization (WHO), deteksi dini pada kanker, termasuk kanker anak, adalah langkah penting untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan.

Selain itu, para profesional medis dan peneliti mungkin perlu mengeksplorasi lebih lanjut apakah ada faktor genetik atau lingkungan tertentu yang berkontribusi pada kasus langka ini.

Penelitian tentang faktor risiko pada kanker anak-anak, seperti yang juga diuraikan oleh National Cancer Institute, menunjukkan bahwa faktor genetik kadang dapat berperan dalam memicu kanker pada usia dini.

Dukungan Keluarga dan Beban Finansial

Selain tantangan medis, keluarga Daneen juga menghadapi beban finansial yang berat. Ayah Daneen, Riksi Tahir, menyebutkan bahwa mereka tengah menggalang dana untuk menutupi biaya operasi dan kemoterapi yang diperlukan.

Keluarga ini menerima dukungan dari masyarakat luas yang turut membantu dalam meringankan beban mereka.

Dukungan finansial dan emosional dari masyarakat sangat berarti bagi keluarga ini untuk tetap optimis dalam menghadapi perjalanan pengobatan panjang yang harus dilalui Daneen.

Kesimpulan: Mengapa Kasus Ini Menjadi Pengingat bagi Orang Tua

Kasus Daneen Auni Riksi adalah pengingat bagi kita semua tentang pentingnya mengenali gejala-gejala awal yang mungkin tampak biasa namun berpotensi serius pada anak-anak.

Kewaspadaan dan deteksi dini bisa menjadi kunci untuk menghadapi kondisi langka seperti ini. Kasus ini juga menyoroti betapa pentingnya dukungan masyarakat, baik secara moral maupun finansial, untuk keluarga yang sedang berjuang melawan penyakit berat.

Meski kasus kanker ovarium pada bayi sangat jarang, perhatian masyarakat terhadap kasus ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan anak sejak dini.

Kita semua berharap yang terbaik untuk Daneen dan keluarganya, serta kemajuan dalam riset medis yang akan membantu memahami lebih jauh kondisi ini.

- Advertisement -
Share This Article