jfid – Tomy Winata, seorang pengusaha besar Indonesia, kembali menjadi sorotan publik setelah namanya dikaitkan dengan kontroversi judi online di Indonesia.
Tuduhan ini muncul setelah Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, menyebut bahwa pengendali bisnis judi online adalah seseorang dengan inisial “T”.
Spekulasi segera mengarah kepada Tomy Winata, namun hingga saat ini, Tomy belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan tersebut.
Dalam sebuah kesempatan sebelumnya, Tomy Winata dengan tegas menyatakan bahwa dia akan menembak kepalanya sendiri jika terbukti terlibat dalam bisnis haram seperti narkotika atau judi.
Pernyataan ini disampaikan saat ia menghadapi Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk menanggapi berbagai tuduhan negatif yang diarahkan kepadanya.
Profil Tomy Winata
Informasi Pribadi
Nama: Tomy Winata (Nama Asli: Oe Suat Hong)
Tanggal Lahir: 23 Juli 1958
Tempat Lahir: Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
Anak: 5
Pekerjaan: Pengusaha, Pemilik Grup Artha Graha
Karir dan Bisnis
Tomy Winata dikenal sebagai pemilik Grup Artha Graha, sebuah konglomerat yang memiliki bisnis di berbagai sektor seperti perbankan, properti, dan infrastruktur. Berikut adalah beberapa tonggak penting dalam karir dan bisnisnya:
Perbankan
Pada tahun 1988, Tomy bersama Yayasan Kartika Eka Paksi menyelamatkan Bank Propelat, yang kemudian diubah menjadi Bank Artha Graha.
Pada tahun 1997, Tomy membantu menyelamatkan Bank Arta Pusara, yang kemudian menjadi Bank Arta Pratama.
Pada tahun 2003, ia mengambil alih PT Bank Inter-Pacific Tbk, yang kemudian bergabung dengan Bank Artha Graha dan menjadi Bank Artha Graha Internasional Tbk pada tahun 2005.
Properti dan Infrastruktur
Melalui PT Jakarta International Hotels and Development (JIHD), Tomy memiliki Hotel Borobudur dan kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) seluas 45 hektar.
Salah satu ikon SCBD adalah Gedung Bursa Efek Indonesia.
Rencana pembangunan The Signature Tower setinggi 111 lantai akan menjadikannya gedung tertinggi ke-5 di dunia.
Proyek besar lainnya adalah pembangunan Jembatan Selat Sunda yang menghubungkan Pulau Sumatra dan Jawa, di mana ia menjadi pemrakarsa proyek bersama konsorsium Banten-Lampung.
Kepedulian Sosial dan Lingkungan
Tomy Winata juga dikenal karena kepeduliannya terhadap sosial dan lingkungan. Ia mendirikan Yayasan Artha Graha Peduli untuk kegiatan sosial, kemanusiaan, dan lingkungan.
Sejak tahun 1997, yayasan ini memfokuskan pada pelestarian lingkungan melalui Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), sebuah kawasan konservasi hutan dan laut di Sumatra.
TWNC juga bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam program rehabilitasi berbasis konservasi alam bagi mantan pengguna narkoba.
Program ini diakui oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) sebagai inisiatif yang inovatif dalam pemulihan ketergantungan narkoba.
Kontroversi Terbaru
Baru-baru ini, nama Tomy Winata kembali dikaitkan dengan kontroversi judi online di Indonesia. Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, menyebut bahwa pengendali bisnis judi online adalah seseorang dengan inisial “T”.
Meskipun banyak yang mengaitkan inisial tersebut dengan Tomy Winata, hingga kini Tomy belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan ini.
Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Tomy selalu menegaskan ketidakterlibatannya dalam bisnis ilegal.
“Saya akan menembak kepala saya sendiri jika terbukti terlibat dalam bisnis haram seperti narkotika atau judi,” ujar Tomy dalam sebuah kesempatan di hadapan Komisi I DPR RI.
Tomy juga pernah mengajukan somasi kepada Majalah Tempo atas pemberitaan yang dianggap merugikan.
Dia menegaskan ketidakterlibatannya dalam penyerangan kantor Tempo yang dilakukan oleh anak buahnya, menyebut tindakan tersebut sebagai spontan dan tanpa sepengetahuannya.
Kesimpulan
Tomy Winata adalah seorang pengusaha yang sukses dengan berbagai proyek besar dan kontribusi sosial, namun juga tidak lepas dari kontroversi dalam perjalanan bisnisnya.
Tuduhan terbaru yang mengaitkan namanya dengan bisnis judi online menjadi tantangan baru yang harus dihadapinya.
Meskipun demikian, Tomy tetap berkomitmen pada integritasnya dan menegaskan bahwa dia tidak terlibat dalam aktivitas ilegal apa pun.