jfid – Menurut berbagai penelitian, konsumsi gula berlebihan tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan fisik, tetapi juga memiliki implikasi serius terhadap kesehatan mental.
Hubungan Antara Gula dan Depresi
Laporan dari Harvard Health Publishing mengungkapkan bahwa diet tinggi gula dapat meningkatkan risiko depresi.
Penelitian mereka menunjukkan bahwa gula yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan kronis, yang berdampak negatif pada fungsi otak dan meningkatkan risiko gangguan suasana hati.
Sementara itu, sebuah artikel di Healthline menambahkan bahwa lonjakan gula darah yang diikuti oleh penurunan drastis dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem, kelelahan, dan gejala depresi. Lonjakan ini juga diketahui memicu kecemasan dan stres yang berlebihan.
Studi Ilmiah
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports menemukan korelasi signifikan antara konsumsi gula tinggi dan peningkatan risiko depresi pada pria.
Menurut studi ini, pria yang mengonsumsi lebih dari 67 gram gula per hari memiliki kemungkinan 23% lebih tinggi mengalami depresi dalam lima tahun dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari 40 gram per hari.
Efek Gula pada Neurotransmitter
Menurut WebMD, konsumsi gula berlebihan dapat mempengaruhi produksi serotonin, neurotransmitter yang mengatur suasana hati.
Gula yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan cepat pada tingkat insulin, yang kemudian dapat mengganggu produksi serotonin, menyebabkan perubahan suasana hati yang drastis dan meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.
Testimoni Ahli
Dr. Michael Mosley, penulis dan jurnalis kesehatan terkenal, dalam sebuah wawancara dengan BBC, menyatakan bahwa “Gula memiliki efek yang mendalam pada otak kita. Pengaruhnya pada sistem saraf pusat bisa sangat merugikan, menyebabkan gangguan suasana hati yang serius dan berkontribusi pada timbulnya depresi.”
Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya memperhatikan konsumsi gula dalam diet sehari-hari.
Kesimpulan
Berdasarkan berbagai sumber terpercaya dan studi ilmiah, dapat disimpulkan bahwa konsumsi gula berlebihan memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental.
Peradangan kronis, gangguan pada neurotransmitter, dan perubahan suasana hati yang ekstrem adalah beberapa mekanisme utama di mana gula mempengaruhi kesehatan mental kita.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membatasi asupan gula dan mempertimbangkan alternatif yang lebih sehat untuk menjaga kesejahteraan mental kita.