Peta Palestina di Google Maps dan Apple Maps
Pada tahun 2020, beredar luas kabar bahwa Palestina hilang dari Google Maps dan Apple Maps. Kabar ini memicu reaksi kuat di media sosial dan berbagai platform, namun kenyataannya lebih kompleks dari yang dibayangkan.
Kehadiran Wilayah, Tanpa Label “Palestina”
Saat mencari “Palestina” di Google Maps, Anda akan menemukan wilayah Israel-Palestina, termasuk Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Namun, label “Palestina” tidak muncul secara eksplisit di peta tersebut. Sebaliknya, yang muncul adalah nama-nama kota dan wilayah seperti Yerusalem, Ramallah, dan Gaza.
Kompleksitas Status Politik
Tidak adanya label “Palestina” di Google Maps sebagian besar disebabkan oleh status politik yang kompleks antara Palestina dan Israel.
Hingga saat ini, banyak negara dan organisasi internasional memiliki pandangan yang berbeda tentang pengakuan Palestina sebagai negara berdaulat.
Sebagai contoh, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan status negara pengamat non-anggota kepada Palestina sejak tahun 2012, namun beberapa negara seperti Amerika Serikat masih tidak mengakui kedaulatan penuh Palestina.
Baca Juga: Mengapa Palestina Tidak Tercantum di Google Maps dan Dampaknya
Penjelasan dari Google
Google telah memberikan penjelasan terkait isu ini beberapa kali. Menurut perusahaan, mereka tidak pernah secara eksplisit menampilkan label “Palestina” di peta dunia mereka.
Namun, sempat terjadi bug yang menyebabkan hilangnya label “Tepi Barat” dan “Jalur Gaza” dari peta, yang menambah kebingungan publik.
Isu Berulang
Meski isu ini sudah mencuat sejak tahun 2016, eskalasi konflik antara Hamas dan Israel pada tahun 2020 kembali menarik perhatian terhadap masalah ini.
Google menyatakan bahwa tujuan mereka adalah menyediakan peta yang akurat dan mencerminkan realitas di lapangan sebaik mungkin, namun tantangan politik seringkali membuat hal ini menjadi sulit.
Baca Juga: Misteri Hilangnya Palestina di Google Maps Antara Bug dan Politik
Kesimpulan
Isu hilangnya label “Palestina” di Google Maps bukanlah hal baru dan berakar pada kompleksitas politik global. Sementara wilayah seperti Jalur Gaza dan Tepi Barat tetap ada di peta, label “Palestina” secara eksplisit tidak digunakan.
Penjelasan dari Google menggarisbawahi tantangan yang dihadapi dalam menciptakan peta yang akurat dan bebas dari bias politik.
