jfid – Musim haji tahun ini diwarnai dengan cuaca panas ekstrem di Mina, Arab Saudi, yang mencapai suhu lebih dari 50 derajat Celcius. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan kesehatan jemaah haji, terutama mereka yang rentan seperti lansia, orang sakit, dan dengan kondisi kesehatan tertentu.
Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh jemaah haji untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Mina dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan dan keselamatan selama menjalankan ibadah haji.
Dr. Ahmad Ibrahim, seorang dokter yang bertugas di Mina, mengingatkan bahwa cuaca panas ekstrem dapat menyebabkan dehidrasi dan kelelahan yang serius bagi jemaah haji. “Penting bagi jemaah haji untuk selalu membawa air putih yang cukup dan mengonsumsinya secara teratur, meskipun tidak merasakan haus yang kuat,” ujarnya.
Berikut beberapa tips yang diberikan kepada jemaah haji untuk menghadapi cuaca panas ekstrem:
- Pilih Waktu Sore atau Malam untuk Melontar Jumrah: Hindari melontar jumrah di bawah sinar matahari langsung dengan memilih waktu sore atau malam hari.
- Mewakilkan Lontar Jumrah: Jika tidak mampu melaksanakan sendiri, jemaah haji diperbolehkan untuk mewakilkan tugas tersebut kepada jemaah lain atau petugas.
- Berkelompok dan Meminta Bantuan Petugas: Selalu berada dalam kelompok dan meminta bantuan petugas haji saat diperlukan, terutama bagi jemaah dengan kebutuhan khusus.
- Membawa Air Putih yang Cukup: Pastikan untuk membawa air putih dalam jumlah cukup dan minum secara teratur untuk mencegah dehidrasi.
- Patuhi Jadwal Lontar Jumrah: Ikuti jadwal yang telah ditetapkan untuk menghindari kepadatan dan potensi insiden di area lontar jumrah.
Dengan mematuhi tips-tips tersebut dan selalu memprioritaskan kesehatan pribadi, diharapkan jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan aman dan khusyuk.