Jakarta – Aktris dan istri presenter ternama Ruben Onsu, Sarwendah, baru-baru ini menjadi pusat perhatian publik.
Semua ini bermula dari kebiasaan anak angkatnya, Betrand Peto, yang kerap memeluk dan mencium Sarwendah di berbagai kesempatan.
Perilaku ini menimbulkan berbagai spekulasi dan rumor di kalangan masyarakat.
Alasan Betrand Sering Peluk Sarwendah
Melansir dari kompas.com dan detik.com, Sarwendah dengan lugas menjelaskan bahwa perilaku Betrand ini adalah bagian dari adat dan budaya Nusa Tenggara Timur (NTT), tempat asal Betrand.
Di sana, cara menunjukkan kasih sayang sangat berbeda dengan di tempat lain. “Adat di tempatnya Onyo beda.
Mereka love language-nya benar-benar kayak ketemu tetangga saja peluk gitu, cipika-cipiki, memang begitu,” ungkap Sarwendah.
Ia juga menambahkan, “Di tempat dia seperti itu, di tempat mereka semua orang begitu. Menurut mereka di situ emang kekeluargaan. Pada saat aku kesitu, baru ketemu langsung dipeluk, emang seperti itu, jadi itu kan adat ya,” jelas Sarwendah lagi.
Respon Publik dan Dampaknya
Namun, kebiasaan ini rupanya tidak diterima dengan baik oleh semua pihak.
Beberapa netizen merasa perilaku tersebut tidak lazim dan mulai menyebarkan rumor negatif mengenai hubungan Sarwendah dan Betrand.
Akibat rumor yang beredar, Betrand akhirnya merasa perlu untuk menjaga jarak dengan Sarwendah.
“Perubahan sikap iya, serba salah, tiba-tiba kalau jalan di belakang, takut, momen awkward itu sempat ada,” tutur Sarwendah.
Langkah Tegas Sarwendah
Menghadapi rumor yang tak berdasar, Sarwendah memutuskan untuk mengambil langkah tegas.
Ia memberi ultimatum kepada pemilik akun media sosial yang menyebarkan rumor negatif tersebut, untuk meminta maaf secara terbuka.
Sebuah Harapan
Sarwendah berharap penjelasannya ini bisa membuka mata masyarakat mengenai perbedaan adat dan budaya.
Bahwa apa yang terlihat tidak biasa di satu tempat, mungkin adalah hal yang sangat wajar di tempat lain.
Perbedaan inilah yang membuat Indonesia kaya akan budaya dan kebiasaan.
Ini tentang pemahaman dan penghargaan terhadap perbedaan adat dan budaya.
