jfid – Rafah, sebuah kota di Jalur Gaza yang sering menjadi pusat ketegangan antara Israel dan Palestina, kembali menjadi saksi bisu kekerasan.
Serangan udara yang dilancarkan oleh Israel pada hari ini telah menyebabkan gugurnya 12 orang, menambah panjang daftar korban konflik berkepanjangan ini.
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan yang telah berlangsung selama beberapa pekan terakhir.
Kronologi Serangan
Serangan tersebut terjadi pada pagi hari, menargetkan sejumlah lokasi yang diduga sebagai basis operasi kelompok militan.
Menurut pihak berwenang Palestina, serangan tersebut menghantam kawasan pemukiman padat di Rafah, mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang signifikan.
Selain 12 korban yang tewas, puluhan orang lainnya mengalami luka-luka dan saat ini sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.
Respons dan Reaksi
Pihak militer Israel menyatakan bahwa serangan ini merupakan respons terhadap serangan roket yang diluncurkan dari Gaza ke wilayah Israel sebelumnya.
Israel menegaskan bahwa tindakan mereka adalah bentuk upaya untuk melindungi warganya dari ancaman militan yang terus-menerus.
Di sisi lain, pihak Palestina mengecam serangan ini sebagai aksi brutal yang tidak memandang keselamatan warga sipil.
Pemimpin Palestina, Mahmoud Abbas, mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya sebagai kejahatan perang. “Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia yang serius.
Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan agresi ini,” tegasnya dalam sebuah pernyataan resmi.
Dampak dan Kondisi di Lapangan
Situasi di Rafah saat ini sangat mencekam. Warga yang selamat dari serangan tersebut berada dalam kondisi trauma dan ketakutan. Banyak di antara mereka kehilangan anggota keluarga dan tempat tinggal.
Bantuan kemanusiaan sangat dibutuhkan untuk membantu para korban yang kehilangan segalanya dalam sekejap mata.
Organisasi kemanusiaan di Gaza, termasuk Palang Merah dan PBB, tengah berupaya untuk menyalurkan bantuan darurat berupa makanan, obat-obatan, dan tempat penampungan sementara.
Namun, akses ke wilayah tersebut seringkali terhambat oleh blokade dan kondisi keamanan yang tidak stabil.
Tanggapan Internasional
Komunitas internasional, termasuk negara-negara di Eropa dan Timur Tengah, telah menyuarakan keprihatinan mereka terhadap eskalasi kekerasan ini.
Uni Eropa menyerukan agar kedua belah pihak segera menghentikan kekerasan dan kembali ke meja perundingan.
Sementara itu, Amerika Serikat juga mengutuk serangan tersebut namun tetap menegaskan dukungannya terhadap hak Israel untuk membela diri.
Penutup
Serangan di Rafah ini menambah panjang daftar insiden kekerasan yang memperkeruh konflik antara Israel dan Palestina.
Meski berbagai upaya perdamaian telah dilakukan, nyatanya konflik ini terus memakan korban dan merusak kehidupan banyak orang.
Komunitas internasional diharapkan dapat berperan lebih aktif dalam menciptakan solusi damai yang adil dan berkelanjutan bagi kedua belah pihak.