jfid – Pada awal Mei 2024, konflik antara Israel dan Palestina kembali memuncak di Jalur Gaza, menimbulkan gelombang ketegangan dan kekerasan yang mengejutkan dunia.
Namun, selain pertempuran fisik yang terjadi di tanah, ada juga pertarungan informasi yang sedang berlangsung di ranah internasional.
Israel, dalam upaya untuk meredam kritik terhadap serangannya di Gaza, telah meluncurkan kampanye diplomatik dan naratif yang cermat.
Sejak dimulainya serangan, Israel telah berusaha keras untuk memperkuat naratifnya di media internasional.
Mereka menekankan bahwa serangan mereka bertujuan untuk melindungi diri dari serangan roket yang dilancarkan oleh Hamas, kelompok yang menguasai Gaza.
Dalam upaya untuk meyakinkan dunia bahwa tindakan mereka bersifat defensif, Israel secara aktif mempromosikan klaim bahwa mereka hanya menyerang target militer Hamas, dan tidak mengincar warga sipil.
Namun, banyak pihak di komunitas internasional dan organisasi kemanusiaan telah menyangkal klaim ini.
Mereka menyoroti bahwa meskipun Israel menyatakan menargetkan sasaran militer, korban jiwa di kalangan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, terus meningkat.
Laporan-laporan dari lapangan juga menunjukkan bahwa infrastruktur sipil, seperti rumah sakit dan sekolah, menjadi target serangan Israel.
Penting untuk memperhatikan bahwa Israel juga aktif dalam menjalankan kampanye diplomatik untuk mendukung naratifnya.
Mereka menggunakan hubungan diplomatik yang kuat dengan beberapa negara, terutama Amerika Serikat, untuk memperoleh dukungan politik dan diplomatik.
Israel juga menggunakan platform internasional seperti PBB untuk memperjuangkan pandangannya, dengan menuduh Hamas menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.
Namun, meskipun upaya Israel untuk meredam kritik internasional, dukungan terhadap Palestina terus berkembang di banyak negara.
Demonstrasi pro-Palestina telah terjadi di berbagai belahan dunia, menunjukkan solidaritas dengan penduduk Gaza dan menuntut akhir dari agresi Israel.
Media sosial juga memainkan peran penting dalam mengampanyekan tagar #EyesOnGaza, menghasilkan liputan independen tentang situasi di lapangan dan memberikan suara kepada korban-korban yang terpinggirkan.
Dalam konteks ini, penting bagi masyarakat internasional untuk tetap kritis terhadap semua pihak yang terlibat dalam konflik ini.
Meskipun naratif politik seringkali mengaburkan fakta di lapangan, adalah tugas kita sebagai individu untuk mencari kebenaran dan memperjuangkan perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.
Dengan menjaga mata kita terbuka terhadap Gaza, kita dapat memberikan dukungan yang nyata kepada mereka yang terkena dampak langsung konflik ini, serta memperjuangkan keadilan dan perdamaian jangka panjang di Timur Tengah. #EyesOnGaza.