Jfid – Dalam praktik berdandan bagi perempuan, terdapat beberapa pertimbangan yang berkaitan dengan aturan dan niat di dalam Islam.
Menurut Buya Yahya, perempuan mempercantik diri dengan berdandan merupakan praktik yang umum di banyak budaya di seluruh dunia.
Namun, penting untuk memahami untuk siapa perempuan tersebut berdandan dan apa tujuan sebenarnya.
Contoh nyata yang sering terjadi adalah banyak perempuan yang saat berada di rumah tidak menggunakan riasan di wajahnya dan bahkan mengenakan daster yang berlubang.
Namun, tujuan berdandan bagi perempuan bisa bervariasi tergantung pada preferensi individu dan konteks budaya mereka.
Dalam Islam, ada beberapa pedoman terkait berpakaian dan berdandan bagi perempuan.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Menutup Aurat: Pakaian yang digunakan harus menutupi aurat, yaitu bagian tubuh yang wajib ditutupi. Ini termasuk bagian kepala, leher, tangan, dan kaki.Pakaian yang longgar dan tidak menampakkan bentuk tubuh lebih sesuai dengan aturan ini.
- Tidak Berfungsi sebagai Perhiasan: Berdandan seharusnya bukan untuk memperindah diri secara berlebihan atau menarik perhatian.Pakaian dan riasan sebaiknya tidak berlebihan dan tidak menyerupai laki-laki.
- Kain yang Tidak Tipis atau Menerawang: Pakaian yang digunakan sebaiknya tidak terlalu tipis atau menerawang.Ini untuk menjaga kesopanan dan menghormati norma-norma sosial serta nilai-nilai agama.
Dengan memahami aturan-aturan ini, perempuan Muslimah dapat berdandan dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama dan menjaga kesopanan.
Semoga informasi ini membantu! 😊
