jfid – Bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriah, dikenal sebagai bulan yang penuh berkah dan kemuliaan bagi umat Islam. Dalam periode ini, terutama sepuluh hari pertama, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, salah satunya adalah puasa sunnah yang memiliki keutamaan besar.
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)” (HR. Ibnu ‘Abbas). Puasa di awal Dzulhijjah ini bukan sekadar ritual, melainkan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih pahala yang berlipat.
Jadwal Puasa Dzulhijjah 2024
Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024. Berikut jadwal lengkap puasa sunnah di bulan Dzulhijjah:
- Puasa Dzulhijjah: Dilaksanakan mulai 1-7 Dzulhijjah atau 8 Juni-14 Juni 2024.
- Puasa Tarwiyah: Dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah atau 15 Juni 2024.
- Puasa Arafah: Dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah atau 16 Juni 2024.
Selain ketetapan dari Muhammadiyah, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama biasanya akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan tanggal 1 Dzulhijjah. Namun, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri mengenai Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024, Hari Raya Idul Adha 1445 H jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Makna dan Niat Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah, yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah (15 Juni 2024), memiliki keutamaan tersendiri. Ibadah sunnah ini diyakini mampu menghapus dosa setahun yang lalu. Niat puasa Tarwiyah adalah:
- Arab: نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى
- Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala.
- Artinya: “Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta’ala”.
Keutamaan dan Niat Puasa Arafah
Puasa Arafah, yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah (16 Juni 2024), sangat dianjurkan karena keutamaannya yang besar. Puasa ini dipercaya dapat menghapus dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Dapat menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang” (HR. Muslim).
Niat puasa Arafah adalah:
- Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
- Latin: Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala.
- Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah ta’ala”.
Larangan Puasa dan Amalan Lainnya
Setelah Hari Raya Idul Adha, umat Islam diharamkan untuk berpuasa selama hari-hari Tasyrik. Namun, masih banyak amalan sunnah lainnya yang bisa dilakukan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT selama bulan Dzulhijjah.
Dengan memaknai dan menjalankan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah, umat Islam tidak hanya meraih pahala yang melimpah tetapi juga memperkuat iman dan takwa kepada Allah SWT. Mari manfaatkan kesempatan mulia ini untuk beribadah dengan lebih khusyuk dan ikhlas.