jfid – Jakarta – Dalam suasana yang semakin tegang, Eropa menunjukkan solidaritasnya dengan Palestina, sebuah langkah yang memicu kemarahan dari Israel dan semakin menjauhkan prospek perdamaian.
Irlandia, Norwegia, dan Spanyol, tiga negara Eropa, baru-baru ini mengumumkan pengakuan mereka terhadap negara Palestina.
Keputusan ini disambut baik oleh Riyad Mansour, Utusan Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Pengakuan terhadap Palestina mengirimkan pesan yang kuat kepada negara-negara Eropa dan Barat lain untuk mencontoh mereka,” kata Mansour.
Namun, langkah ini tidak diterima dengan baik oleh Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengkritisi pengumuman tiga negara Eropa tersebut. Menurut Netanyahu, pengakuan tersebut hanya akan memperburuk situasi.
Arab Saudi juga menyambut baik keputusan tiga negara Eropa tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menggambarkan langkah tersebut sebagai “positif” dan meminta negara-negara lain untuk mengikutinya.
Namun, di tengah solidaritas yang semakin kuat antara Eropa dan Palestina, Israel tampaknya semakin meradang.
Konflik antara Israel dan Iran juga semakin memanas, dengan Israel melancarkan serangan balik terhadap Iran. Situasi ini semakin memperburuk prospek perdamaian di Timur Tengah.
Dengan Eropa yang semakin mendukung Palestina dan Israel yang semakin meradang, taruhan untuk perdamaian tampaknya semakin jauh.
Namun, di tengah semua ini, harapan untuk perdamaian masih ada. Seperti yang dikatakan oleh seorang bijak, “Selama ada kehidupan, ada harapan.”
