Jfid – Dalam sebuah insiden yang menggemparkan, Presiden Iran Ebrahim Raisi dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter yang terjadi di wilayah pegunungan Azerbaijan Timur, Iran.
Kecelakaan ini tidak hanya menimbulkan duka mendalam bagi negara Iran tetapi juga berpotensi mengguncang stabilitas geopolitik di kawasan.
Presiden Iran, Ebrahim Raisi, bersama dengan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, tewas dalam kecelakaan helikopter saat menyeberangi wilayah pegunungan yang keras di Provinsi Azerbaijan Timur.
Helikopter yang mereka tumpangi dilaporkan jatuh dalam kondisi cuaca yang buruk dan kabut tebal, yang menyulitkan operasi pencarian dan penyelamatan.
Siapa Ebrahim Raisi?
Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang berusia 63 tahun, dikenal sebagai tokoh konservatif dan memiliki pengaruh signifikan dalam politik Iran.
Meninggalnya seorang pemimpin sekaliber Raisi tentu membawa dampak besar bagi pemerintahan dan masa depan politik Iran.
Kecelakaan tragis ini terjadi pada hari Minggu, 20 Mei 2024, dan berita tentang kecelakaan tersebut mulai tersebar luas pada pagi hari setelah tim penyelamat menemukan lokasi jatuhnya helikopter.
Helikopter jatuh di daerah pegunungan yang sulit di Provinsi Azerbaijan Timur, sebuah wilayah yang dikenal dengan kondisi geografisnya yang menantang dan sering kali berbahaya bagi penerbangan.
Meskipun penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan, kondisi cuaca buruk dan kabut tebal di wilayah pegunungan disebut-sebut sebagai faktor utama yang menyebabkan helikopter tersebut jatuh.
Tim penyelamat yang terdiri dari angkatan bersenjata dan tim Bulan Sabit Merah Iran berusaha keras untuk mencapai lokasi kecelakaan, meskipun dihadapkan pada kondisi cuaca yang tidak mendukung dan visibilitas yang rendah.
Kematian Presiden Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dalam kecelakaan ini menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang akan mengambil alih kepemimpinan Iran di tengah ketegangan yang meningkat dengan negara-negara Barat terkait program nuklir Iran.
Kecelakaan ini terjadi di tengah periode sensitif dalam politik Iran, di mana negara tersebut sedang berusaha untuk memperkuat posisinya di kawasan serta di panggung internasional.
Kematian Raisi bisa jadi akan membawa perubahan signifikan dalam dinamika kekuasaan di Iran dan mungkin juga mempengaruhi harga minyak dunia, mengingat Iran merupakan salah satu produsen minyak utama.
“Kami berduka atas kehilangan besar ini.Presiden Raisi adalah pemimpin yang berdedikasi bagi rakyat Iran, dan kontribusinya akan selalu kami kenang,” ujar seorang pejabat pemerintah Iran.
Menurut laporan Liputan6, “Pejabat Iran menyebutkan, Presiden Iran Ebrahim Raisi dan menteri luar negeri Iran tewas dalam kecelakaan helikopter di daerah pegunungan dan cuaca dingin.Hal tersebut berdampak ke harga minyak.”
Kecelakaan ini masih terus diselidiki, dan banyak pihak menantikan informasi lebih lanjut mengenai penyebab pasti dan konsekuensi yang akan timbul dari tragedi ini.
Dunia menunggu dengan napas tertahan untuk melihat bagaimana Iran akan menavigasi masa-masa sulit ini.