jfid – Ebrahim Raisi, Presiden Iran, menghadapi situasi darurat setelah helikopternya dilaporkan jatuh di wilayah barat laut Iran pada Minggu malam, 19 Mei 2024.
Hingga kini, helikopter tersebut masih hilang kontak dan belum ada informasi mengenai kondisi penumpang atau kerusakan yang terjadi.
Latar Belakang dan Karier
Ebrahim Raisi lahir pada 14 Desember 1960 di Mashhad, Iran.
Pendidikan formalnya ditempuh di bidang hukum, termasuk belajar di Universitas Teheran.
Karier Raisi di bidang hukum dimulai sejak awal 1980-an ketika ia menjabat sebagai jaksa muda di Tehran.
Selama lebih dari empat dekade, Raisi telah menempati berbagai posisi penting dalam sistem hukum dan kehakiman Iran.
Sebelum menjabat sebagai Presiden, Raisi dikenal sebagai hakim dan jaksa agung yang berpengaruh.
Ia juga memegang posisi sebagai kepala sistem peradilan Iran. Raisi memiliki hubungan yang erat dengan otoritas religius dan politik tertinggi di Iran, termasuk Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran.
Karier Politik
Dalam pemilihan presiden Iran pada tahun 2021, Ebrahim Raisi mencalonkan diri sebagai kandidat konservatif melalui Jame-e Ruhaniat-e Mubarez atau Asosiasi Ulama Pejuang.
Raisi menekankan komitmennya untuk melawan korupsi, mengatasi masalah ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Iran.
Dengan dukungan kuat dari koalisi konservatif, Raisi berhasil memenangkan pemilihan dengan mayoritas suara, meraih 72,35 persen suara dan mengalahkan dua kandidat lainnya, Mohsen Rezaee dan Abdolnaser Hemmati.
Raisi dilantik sebagai Presiden Iran pada 3 Agustus 2021, memulai era baru dalam dinamika politik dan kebijakan Iran.
Pandangan Politik
Sebagai seorang konservatif, Raisi mengedepankan nilai-nilai tradisional dan konservatif Islam.
Kebijakan-kebijakannya berfokus pada kedaulatan Iran, kemandirian ekonomi, dan perlindungan nilai-nilai keagamaan.
Kecelakaan Helikopter
Helikopter yang ditumpangi Presiden Iran dan pejabat senior dilaporkan jatuh di wilayah barat laut Iran.
Insiden ini terjadi saat Raisi kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur, di mana ia meresmikan proyek bendungan kerja sama dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Tim penyelamat telah dikerahkan untuk mencari titik terakhir yang diduga menjadi lokasi kecelakaan.
Tim penyelamat, termasuk 20 tim dan drone, telah dikirim ke lokasi jatuhnya helikopter.
Namun, pencarian terhambat oleh kondisi cuaca buruk yang meliputi hujan lebat, kabut, dan angin kencang, yang mengurangi jarak pandang menjadi hanya sekitar lima meter.
Daerah kecelakaan terletak sekitar 50 kilometer di sebelah utara Tabriz, ibu kota provinsi Azerbaijan Timur, dekat kota Varze
Upaya Penyelamatan
Dua dari tiga helikopter dalam konvoi presiden berhasil kembali dengan selamat ke Tabriz.
Menteri Energi Ali Akbar Mehrabian dan Menteri Perumahan dan Transportasi Mehrdad Bazrpash termasuk di antara penumpang helikopter yang berhasil mendarat dengan aman.
Tim penyelamat terus berusaha mencapai lokasi kecelakaan, meskipun upaya mereka terhambat oleh kondisi cuaca yang sangat buruk.
Insiden ini menambah ketegangan di Iran, di mana banyak pihak menantikan informasi lebih lanjut mengenai kondisi Presiden Raisi dan pejabat lainnya.
