jfid – Konflik antara Israel dan Palestina telah menjadi sorotan dunia selama puluhan tahun.
Di tengah meningkatnya ketegangan, banyak seruan untuk boikot produk yang terkait dengan dukungan terhadap salah satu pihak.
Salah satu merek yang mendapat perhatian adalah Oreo, ikonik kukis lapis dengan isian krim manis yang telah menjadi favorit banyak orang sejak diperkenalkan pada tahun 1912.
Pertanyaannya sederhana: apakah Oreo mendukung Israel?
Untuk menjawabnya, mari kita telaah lebih dalam.
Sebuah Merek, Sebuah Kontroversi
Oreo, yang dimiliki oleh perusahaan multinasional Mondelēz International, telah menjadi subjek kontroversi baru-baru ini terkait dengan dukungan politiknya.
Mondelēz International, yang berkantor pusat di Northfield, Chicago, Illinois, Amerika Serikat, adalah pemilik beberapa merek makanan dan minuman terkenal, termasuk Cadbury dan Nabisco.
Dalam konteks konflik Israel-Palestina, ketika mencari informasi apakah Oreo pro Israel, banyak orang berpaling ke situs-situs yang menyediakan daftar merek yang mendukung Israel atau Palestina.
Salah satu situs yang populer adalah bdnaash.com, yang memungkinkan pengguna untuk memeriksa apakah sebuah merek didukung oleh Israel atau tidak.
Apa Kata Situs?
Ketika kita mencari Oreo di bdnaash.com, yang menarik adalah kita mendapati “No record found on this brand,” yang secara implisit menyiratkan bahwa Oreo tidak terdaftar sebagai merek yang didukung oleh Israel.
Namun, hal ini tidak berarti bahwa kontroversi selesai di sini.
Jika kita melanjutkan pencarian dengan mencari Mondelēz International, pemilik Oreo, kita menemukan sesuatu yang mengejutkan: “This brand supports the Israeli occupation.”
Dengan kata lain, meskipun Oreo sendiri tidak secara eksplisit terdaftar sebagai merek pro-Israel, kepemilikannya oleh Mondelēz International menempatkannya dalam konteks yang berbeda.
Mondelēz International: Dibalik Layar
Mondelēz International, yang didirikan pada 1 Oktober 2012, menggantikan Kraft Foods untuk berbisnis di bidang makanan ringan, makanan, dan minuman.
Sejak itu, perusahaan ini telah tumbuh menjadi salah satu pemain terkemuka dalam industri makanan global.
Dengan kantor pusat di Chicago, Illinois, dan ribuan karyawan di seluruh dunia, Mondelēz memiliki pengaruh yang signifikan dalam pasar makanan internasional.
Namun, seperti yang ditemukan di bdnaash.com, Mondelēz International dituduh mendukung pendudukan Israel.
Ini adalah tuduhan serius yang mendorong banyak orang untuk mempertanyakan hubungan merek seperti Oreo dengan isu-isu politik yang sensitif.
Memahami Dampak Boikot
Boikot terhadap merek atau produk yang terkait dengan Israel atau Palestina telah menjadi salah satu bentuk protes yang populer di berbagai belahan dunia.
Namun, efektivitas dan dampak sebenarnya dari boikot semacam itu sering kali menjadi subjek debat.
Di satu sisi, boikot dapat menjadi cara bagi individu atau kelompok untuk mengekspresikan ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan atau tindakan politik suatu negara.
Ini dapat menghasilkan tekanan politik dan ekonomi yang signifikan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi keputusan pemerintah atau perusahaan.
Di sisi lain, beberapa orang berpendapat bahwa boikot hanya merugikan pekerja lokal dan ekonomi domestik, tanpa memberikan dampak yang signifikan pada kebijakan politik.
Selain itu, boikot sering kali menjadi kontroversial dan dapat memicu reaksi balik dari pihak yang bersangkutan.
Kembali ke pertanyaan awal, apakah Oreo pro Israel? Jawabannya tidak sederhana.
Meskipun Oreo itu sendiri tidak terdaftar sebagai merek yang didukung oleh Israel, kepemilikannya oleh Mondelēz International menimbulkan pertanyaan serius tentang hubungan merek dengan isu-isu politik yang sensitif.
Bagi banyak orang, keputusan untuk membeli atau tidak membeli Oreo tidak hanya tentang rasa, tetapi juga tentang prinsip dan nilai-nilai yang mereka anut.
Di tengah pertentangan antara Israel dan Palestina, konsumen semakin sadar akan dampak politik dari keputusan pembelian mereka.
Sebagai konsumen, kita memiliki kekuatan untuk memilih merek yang sesuai dengan nilai dan keyakinan kita.
Namun, penting juga untuk menggali lebih dalam dan memahami konteks politik dan ekonomi di balik produk-produk yang kita beli.
Hanya dengan pemahaman yang lebih baik kita dapat membuat keputusan yang lebih sadar dan bermakna sebagai konsumen yang bertanggung jawab.