jfid – Jakarta – Tegangan geopolitik antara Rusia dan Barat semakin memanas. Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah memberikan peringatan keras dan menegaskan bahwa Rusia siap mengambil langkah-langkah militer terhadap Barat.
Peringatan ini muncul sebagai respons terhadap sikap yang dianggap “tidak bersahabat” oleh AS dan sekutu NATO.
Peringatan perang ini, menurut klaim Rusia, adalah akibat dari dukungan blok Barat kepada Ukraina yang sedang bersitegang dengan Rusia.
“Jika Barat melanjutkan sikap agresifnya, yang jelas Rusia akan mengambil langkah-langkah teknis militer, pembalasan yang tepat,” tulis AFP mengutip pernyataan Putin.
Pernyataan ini dikeluarkan seiring dengan pemberitaan bahwa AS telah menempatkan rudal jelajah Tomahawk di Polandia dan Rumania.
Rudal ini dapat mencapai Moskow hanya dalam hitungan menit. AS juga disebut telah memberikan dana lebih dari US$ 2,5 miliar ke Ukraina untuk melawan Rusia.
Meskipun mengancam eskalasi konflik, Putin bersikeras ingin menghindari pertumpahan darah. “Kami ingin menyelesaikan masalah dengan cara politik dan diplomatik,” katanya. Hal ini juga sebelumnya dikatakan Putin, dalam panggilan telepon dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Namun, situasi semakin memanas ketika Pemerintah Rusia pimpinan Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa negara-negara Barat telah memancing konfrontasi langsung dengan negaranya. Peringatan ini timbul saat Moskow masih bersitegang dengan Barat pasca serangannya ke Ukraina.
Situasi ini semakin memperparah ketegangan antara Rusia dan Barat, dan menimbulkan pertanyaan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Apakah ini akan berujung pada konflik militer atau dapat diselesaikan melalui diplomasi? Hanya waktu yang akan menjawab.