12 Februari: Hari Bersejarah Sang Jagal dari Balkan yang Menghadapi Pengadilan Internasional

ZAJ
By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
14 Min Read
12 Februari: Hari Bersejarah Sang Jagal dari Balkan yang Menghadapi Pengadilan Internasional
12 Februari: Hari Bersejarah Sang Jagal dari Balkan yang Menghadapi Pengadilan Internasional
- Advertisement -

Milosevic ditangkap oleh pemerintah Yugoslavia pada April 2001, setelah dia digulingkan dari kekuasaan oleh demonstrasi rakyat pada Oktober 2000.

Dia kemudian diekstradisi ke Den Haag, Belanda, untuk diadili oleh ICTY, yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapannya sejak tahun 1999.

Sidang Milosevic dimulai pada 12 Februari 2002, dengan Milosevic sebagai terdakwa tunggal. Sidang ini dibagi menjadi tiga bagian, sesuai dengan tiga wilayah konflik yang melibatkan Milosevic, yaitu Kosovo, Kroasia, dan Bosnia.

Sidang ini juga dihadiri oleh ratusan saksi, termasuk korban, pelaku, pejabat, ahli, dan jurnalis, yang memberikan kesaksian tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di Yugoslavia.

Milosevic menolak untuk mengakui otoritas pengadilan, dan memilih untuk menjadi pengacara bagi dirinya sendiri. Dia menganggap sidang ini sebagai sebuah sandiwara politik yang bertujuan untuk mendiskreditkan dirinya dan bangsa Serbia.

Dia juga menuduh pengadilan sebagai alat Barat untuk mengintervensi urusan dalam negeri Yugoslavia, dan mengabaikan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh pihak lain, seperti NATO, Kroasia, Bosnia, atau Kosovo.

Milosevic menggunakan sidang ini sebagai panggung untuk menyampaikan pandangan-pandangannya tentang sejarah, politik, dan budaya Yugoslavia, serta untuk membela tindakan-tindakannya sebagai pemimpin negara tersebut.

Dia juga menantang kesaksian para saksi, bukti-bukti, dan ahli-ahli yang dihadirkan oleh penuntut, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang panjang, rumit, dan provokatif.

Dia juga sering mengulur-ulur waktu, mengajukan keberatan, dan meminta penundaan sidang dengan berbagai alasan, termasuk kondisi kesehatannya yang buruk.

Penuntut menghadapi kesulitan untuk membuktikan tuduhan-tuduhan terhadap Milosevic, karena kurangnya bukti langsung yang menghubungkan Milosevic dengan kejahatan-kejahatan yang dilakukan di lapangan.

Penuntut juga harus menghadapi tantangan hukum, politik, dan logistik, seperti kesulitan untuk mendapatkan saksi-saksi yang bersedia bekerja sama, mengamankan bukti-bukti yang tersebar di berbagai negara, dan menghadapi tekanan dari masyarakat internasional untuk mengakhiri sidang secepat mungkin.

Sidang Milosevic berlangsung selama empat tahun, dan menjadi salah satu persidangan terpanjang dan terkompleks dalam sejarah hukum internasional.

Namun, sidang tersebut tidak pernah mencapai tahap akhir, karena Milosevic meninggal dunia karena serangan jantung di sel penjaranya pada 11 Maret 2006, sebelum putusan pengadilan diumumkan.

Kematian Milosevic menimbulkan berbagai spekulasi, kontroversi, dan kekecewaan, baik di kalangan pendukung maupun penentangnya.

Beberapa orang menganggap kematian Milosevic sebagai sebuah keadilan, sementara yang lain menganggapnya sebagai sebuah tragedi.

Dampak Politik dan Sosial dari Peristiwa 12 Februari

- Advertisement -
Share This Article