6. Apitan di Semarang: Ungkapan Syukur Melalui Hasil Bumi
Semarang menghidupkan tradisi “Apitan” dengan mengumpulkan hasil bumi dan berdoa bersama.
Saat mengarak hasil tani, rasa syukur dan harapan akan kelimpahan menjadi nyata.
7. Accera Kalampoang di Gowa: Ritual Kebanggaan dan Kekaguman
Accera Kalampoang di Gowa, Sulawesi Selatan, menghadirkan keagungan masa lalu.
Pencucian benda keramat dan persembahan merupakan bagian dari ritual yang menggugah hati.
8. Jemur Kasur di Banyuwangi: Ritual Perlindungan yang Khas
Masyarakat suku Osing di Banyuwangi mempercayai tradisi “Jemur Kasur” sebagai penolak bala.
Dengan warna merah dan hitam, mereka menciptakan ritual yang menggoda.
9. Meugang di Aceh: Tradisi Kebajikan yang Abadi
“Meugang” di Aceh bukan hanya soal daging, tapi juga tentang keberkahan dan keadilan sosial.
Sebuah warisan masa lalu yang terus dijunjung tinggi.
10. Ngejot di Bali: Toleransi dan Persaudaraan
Di Bali, “Ngejot” membawa makna toleransi dan persaudaraan.
Masyarakat Muslim berbagi makanan dan minuman dengan tetangga nonmuslim, memupuk kebersamaan yang indah.
Dari Sabang sampai Merauke, tradisi Idul Adha di Indonesia menyuguhkan kekayaan budaya yang mengagumkan.
Meskipun berbeda-beda, namun semuanya menunjukkan harmoni dan keindahan dalam keragaman.
Mari lestarikan tradisi-tradisi ini, sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas kita sebagai bangsa Indonesia.


